Beranda » Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) Anjlok, Sentuh Auto Reject Bawah di Sesi I

Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) Anjlok, Sentuh Auto Reject Bawah di Sesi I

by Salma Hn
0 comment

Jakarta – Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), perusahaan energi baru dan terbarukan milik konglomerat Prajogo Pangestu, mengalami penurunan signifikan pada awal perdagangan sesi I, Jumat (7/2/2025). Pada pukul 09:11 WIB, saham BREN terpantau anjlok 19,94% ke level Rp 7.025 per saham, bahkan sempat mencapai auto reject bawah (ARB) pada awal sesi.

Saham BREN tercatat telah diperdagangkan sebanyak 2.273 kali dengan volume mencapai 25,2 juta lembar saham, dan total nilai transaksi mencapai Rp 21,3 miliar. Penurunan ini turut membebani Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang tercatat turun 66,4 poin pada awal sesi I hari ini.

Ambruknya harga saham BREN dipicu oleh kabar bahwa Morgan Stanley Capital International (MSCI) memutuskan untuk tidak memasukkan perusahaan ini dalam indeks MSCI Investable Market pada tinjauan Februari 2025. Selain BREN, dua emiten lainnya milik konglomerat Prajogo Pangestu yang turut terdampak adalah PT Petrosea Tbk (PTRO) dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN).

Kabar tersebut muncul setelah MSCI melakukan analisis dan menemukan kendala terkait investibility pada ketiga saham tersebut. MSCI menyatakan akan meninjau kembali kelayakan saham-saham tersebut dalam tinjauan indeks mendatang dan akan memberikan informasi lebih lanjut jika diperlukan.

Sebelumnya, rebalancing indeks MSCI dijadwalkan akan diumumkan pada 12 Februari mendatang. Rumor yang beredar menyebutkan bahwa ada tiga saham konglomerat yang berpotensi masuk dalam jajaran konstituen MSCI Indonesia Large-Cap, termasuk BREN.

Indeks MSCI sering dijadikan acuan oleh investor asing untuk berinvestasi di berbagai negara, termasuk pasar berkembang seperti Indonesia. Kocok ulang indeks MSCI dilakukan empat kali dalam setahun, yaitu pada bulan Februari, Mei, Agustus, dan November.

Rumor mengenai potensi masuknya saham-saham konglomerat tersebut ke dalam indeks MSCI sudah lama beredar. Bagi BREN, ini merupakan kesempatan kedua setelah sebelumnya gagal masuk ke dalam indeks FTSE karena dianggap tidak memenuhi syarat free float. Pada saat itu, FTSE menilai 97% saham BREN masih terkonsentrasi pada empat pemegang saham. Namun, manajemen BREN membantah klaim tersebut dan meminta FTSE Russell untuk mengeluarkan klarifikasi dan mencabut pernyataan tersebut.

You may also like

Leave a Comment

About Us

We’re a media company. We promise to tell you what’s new in the parts of modern life that matter. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo. Sed consequat, leo eget bibendum sodales, augue velit.

@2022 – All Right Reserved. Designed and Developed byu00a0PenciDesign